Bukhori Yusuf: Dewas BPKH Terpilih Harus Jaga Sustainabilitas Keuangan Haji

    Bukhori Yusuf: Dewas BPKH Terpilih Harus Jaga Sustainabilitas Keuangan Haji
    Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf

    JAKARTA - Komisi VIII DPR RI telah menetapkan Anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) periode tahun 2022-2027 pada Selasa (30/8/2022). Lima calon yang terpilih yakni Deni Suardini, Heru Muara Sidik, M. Dawud Arif Khan, Mulyadi, dan Rojikin.  Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf mengatakan, Komisi VIII DPR RI berharap Dewan Pengawas BPKH periode 2022-2027 dapat menjaga sustainabilitas keuangan haji

     

    “Salah satu problematika keuangan haji adalah soal menjaga kesinambungannya di tengah semakin melebarnya kesenjangan antara dana setoran haji (Bipih) dengan biaya riil haji. Sebagaimana diketahui, distribusi nilai manfaat (dikenal dengan istilah: subsidi) per jemaah pada penyelenggaran haji tahun 2022 saja sudah mencapai 59, 5 persen dari biaya sebenarnya, ” ungkap Bukhori dalam keterangan persnya, Selasa (30/8/2022).

     

    Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengungkapkan, berdasarkan sumber yang ia peroleh, bila mengacu pada skenario haji saat ini, keuangan haji diperkirakan tidak lagi sustain mulai tahun 2023 (jika mengacu pada pendekatan finance) atau tahun 2026 (jika dihitung dengan pendekatan cashflow).

     

    “Sejak akhir tahun 2021, saya sudah menyinggung soal kekhawatiran ini sehingga saya mendorong perlu segera dilakukannya rasionalisasi biaya setoran haji. Selain itu, yang perlu diperhatikan juga adalah tentang keberanian BPKH untuk melakukan investasi langsung, ” lanjut legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah I ini. 

     

    Dewan Pengawas, dalam hal ini, lanjut Bukhori, secara kewenangan memang tidak melakukan investasi, namun mereka punya kewenangan untuk mendorong dan menyetujui Badan Pelaksana BPKH untuk melakukan investasi langsung pada tempat-tempat strategis yang memiliki peluang besar memperoleh imbal hasil (return) yang tinggi, namun prudent.  

     

    Ia menekankan, anggota Dewas terpilih harus mampu mendorong reformasi investasi yang progresif terhadap Badan Pelaksana BPKH. Mereka harus memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap setiap peluang investasi yang bisa meningkatkan return, bahkan jika perlu hingga dua digit. "Sebab return saat ini baru menyentuh angka 6, 5 persen per tahun. Salah satu solusi untuk memecahkan problematika keuangan haji adalah Dewas harus mampu mendorong pengelolaan keuangan haji yang High Return but Low Risk, ” ujar Bukhori.

     

    Sementara, menyikapi hasil dari kelima nama calon Anggota Dewas yang terpilih dari sepuluh kandidat yang diusulkan oleh Presiden, Bukhori mengatakan kelima nama tersebut adalah yang terbaik. Berdasarkan hasil penilaian Komisi VIII DPR RI, mereka dianggap telah memenuhi kualifikasi dari aspek integritas, memahami permasalahan BPKH, serta dinilai mampu menjalankan tugas di Dewas BPKH.

     

    “Kepada anggota Dewas terpilih, kami berharap mereka bisa menjaga dan mendorong proses pengembangan dan pengelolaan dana haji yang besar, sehingga BPKH mampu memperoleh return yang memadai untuk mengantisipasi dinamika haji yang berkembang setiap tahunnya, khususnya terkait peningkatan biaya haji. Selain itu, BPKH ke depan diharapkan mampu memperkuat kolaborasi dengan Komisi VIII, ” pungkasnya. (rnm/sf)

    haji bukhori yusuf komisi viii dpr ri pks
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Bukhori Yusuf: Terkait Penyelenggaraan Haji,...

    Artikel Berikutnya

    Dr. Pratama Persadha: Peretasan dan Judi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Buat Mobil Listrik Itu Jauh Lebih Mudah, Indonesia Pasti Bisa!
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Janji Manis di Bibir, Duri di Jalan Pendidikan
    Hendri Kampai: Koloni Ekonomi di Tanah Merdeka, Penjajahan Gaya Baru yang Menghisap Bangsa
    Hendri Kampai: Indonesia, Baterai dan Mobil Listrik, Kalau Mau Pasti Mampu!

    Ikuti Kami